Sebelum membahas tentang StopNCIIStopNCII, baiknya kita mengetahui dulu apa itu teknologi Deepfake. Singkatnya, Deepfake merujuk pada teknik manipulasi citra dan video dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI). Istilah ini berasal dari kombinasi kata “deep learning” (pembelajaran mendalam) dan “fake” (palsu). Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan dan teknik pembelajaran mesin, deepfake mampu menciptakan konten yang menampilkan seseorang melakukan atau mengatakan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah mereka lakukan.

Dari deskripsi singkat tentang Deepfake, sangat kita sadari teknologi ini merupakan “tools” yang sangat sempurna untuk pelaku kriminal atau pihak-pihak yang berkepentingan melakukan berbagai hal ilegal mengatas namakan orang tertentu. Penipu dapat membuat suara atau video yang sangat mirip dengan teman atau keluarga yang dapat digunakan untuk melakukan penipuan.

Dalam kasus jika seseorang memanipulasi gambar anda menjadi konten pornografi menggunakan kecerdasan buatan (AI) menggunakan deepfake atau Photoshop, anda dapat mengirim laporan melalui website StopNCII dengan mengisi form-form yang diperlukan.

Bagaimana Cara Kerjanya?

Alat ini menggunakan teknologi hash canggih untuk menciptakan sidik jari digital unik pada setiap gambar, memastikan keamanan gambar asli pengguna di platform perusahaan teknologi yang berpartisipasi. Dengan menggunakan hash dari StopNCII.org, perusahaan dapat mengidentifikasi gambar tanpa harus menyebarkan kontennya, mencegah penyebaran gambar sensitif dan menjaga kepemilikan. StopNCII.org sendiri membantu orang dewasa di atas 18 tahun yang khawatir tentang pembagian gambar intim tanpa persetujuan, sementara untuk mereka di bawah 18 tahun, lembaga seperti National Center for Missing & Exploited Children (NCMEC) dapat memberikan dukungan yang sesuai.

Deepfake menghadirkan ancaman serius dalam ranah digital. Teknologi ini memungkinkan pembuatan konten palsu yang sulit dibedakan dari aslinya, membuka pintu bagi potensi penipuan politik, pencemaran reputasi, dan peretasan informasi yang dapat mengguncang stabilitas sosial dan politik. Ancaman ini juga memunculkan risiko keamanan, baik melalui serangan siber maupun eskalasi ketegangan internasional. Dampaknya pada privasi individu semakin jelas, dengan potensi penyebaran video intim yang difalsifikasi. Dalam menghadapi kompleksitas deepfake, kerjasama antara pemerintah, perusahaan teknologi, dan masyarakat menjadi krusial untuk mengembangkan solusi dan regulasi yang efektif. Kesadaran akan bahaya deepfake perlu ditingkatkan, dan upaya preventif dan edukasi harus menjadi fokus utama dalam mitigasi risiko di dunia yang semakin terhubung ini.

source : StopNCII